Identifikasi Pemangku Kepentingan
1. Internal NU
1.1 Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)
Rais 'Aam PBNU
Peran: Otoritas tertinggi, pengarah kebijakan
Kepentingan: Memastikan kesesuaian dengan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah
Dampak: Keputusan final terkait arah proyek
Ketua Umum PBNU
Peran: Pengambil keputusan eksekutif
Kepentingan: Kesuksesan implementasi dan dampak organisasional
Dampak: Alokasi sumber daya dan dukungan organisasi
1.2 Lembaga-lembaga NU
Lembaga Bahtsul Masail (LBM)
Peran: Pengguna utama sistem AI untuk fatwa
Kepentingan: Efisiensi dan akurasi dalam pengambilan keputusan hukum
Kebutuhan: Akses cepat ke referensi, analisis lintas mazhab
Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI)
Peran: Pengguna sistem untuk pendidikan pesantren
Kepentingan: Modernisasi pembelajaran tanpa menghilangkan tradisi
Kebutuhan: Integrasi dengan kurikulum pesantren
Lajnah Ta'lif wan Nasyr (LTN)
Peran: Penyedia konten dan validasi
Kepentingan: Digitalisasi dan preservasi kitab kuning
Kebutuhan: Alat digitalisasi dan manajemen konten
1.3 Sumber Daya Internal
Ulama dan Kyai
Jumlah: >1000 tokoh berpengaruh
Peran: Validator konten dan pengguna senior
Concerns: Kekhawatiran tentang otentisitas dan tradisi
Santri dan Akademisi NU
Jumlah: >100.000 potensial
Peran: Pengguna aktif dan kontributor konten
Kebutuhan: Akses mudah ke sumber belajar
2. Eksternal
2.1 Mitra Akademis
Perguruan Tinggi Islam
Contoh: UIN, IAIN, Universitas NU
Peran: Kolaborator riset dan pengembangan
Kepentingan: Akses ke data dan metodologi baru
Lembaga Riset AI
Tipe: Nasional dan internasional
Peran: Dukungan teknis dan validasi metodologi
Kepentingan: Pengembangan AI untuk Bahasa Arab dan studi Islam
2.2 Pemerintah
Kementerian Agama
Peran: Regulator dan potential adopter
Kepentingan: Moderasi beragama dan standardisasi pendidikan Islam
Potensi dukungan: Kebijakan dan pendanaan
BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional)
Peran: Pendukung riset dan inovasi
Kepentingan: Pengembangan teknologi AI nasional
Potensi dukungan: Grant riset dan kolaborasi teknis
2.3 Masyarakat Umum
Muslim Indonesia
Jumlah: >200 juta potensial
Peran: End users
Kebutuhan: Akses ke pengetahuan Islam yang moderat dan kontekstual
Komunitas Tech
Tipe: Developer, startup tech Islam
Peran: Potential adopters dan contributors
Kepentingan: API dan integrasi dengan produk mereka
3. Pendukung & Oposisi
3.1 Pendukung Potensial
Donor dan Filantropis
Tipe: Individu dan lembaga
Potensi dukungan: Pendanaan dan jaringan
Kepentingan: Impact sosial dan kemajuan pendidikan Islam
Media
Tipe: Mainstream dan media Islam
Peran: Sosialisasi dan edukasi publik
Kepentingan: Konten dan story tentang inovasi Islam
3.2 Oposisi Potensial
Kelompok Tradisionalis Konservatif
Concerns: Bid'ah dan modernisasi berlebihan
Risiko: Resistensi dan kampanye negatif
Jumlah: Minoritas tapi berpengaruh
Kompetitor
Tipe: Platform Islam digital lain
Concerns: Kompetisi pasar dan pengaruh
Potensi: Kolaborasi atau kompetisi
4. Analisis Demografi
4.1 Sebaran Usia
18-24 tahun: 30% (digital native, santri)
25-40 tahun: 40% (ulama muda, akademisi)
Di atas 40 tahun: 30% (kiai senior, pengambil keputusan)
4.2 Sebaran Geografis
Jawa: 60% stakeholders
Luar Jawa: 35%
Internasional: 5%
4.3 Tingkat Literasi Digital
Tinggi: 30%
Menengah: 45%
Rendah: 25%
5. Kesimpulan
Total stakeholders teridentifikasi: >20 kelompok utama
Prioritas tertinggi: PBNU, LBM, RMI, Ulama
Tantangan utama: Menjembatani kesenjangan digital dan tradisional
Peluang kolaborasi: Tinggi, terutama dengan sektor akademis dan komunitas teknologi
Dokumen ini akan diperbarui secara berkala sesuai perkembangan proyek.
Last updated