Kelayakan Linimasa

1. Ringkasan Eksekutif

Analisis kelayakan lini masa ini mengevaluasi kemampuan proyek AI Nahdlatul Ulama untuk mencapai tujuannya dalam kerangka waktu yang direncanakan, yaitu 15 bulan. Berdasarkan penilaian komprehensif, proyek ini dinilai layak dari segi waktu dengan beberapa catatan dan rekomendasi untuk optimalisasi.

2. Struktur Lini Masa Proyek

2.1 Fase Utama

  1. Fase Persiapan: 3 bulan

  2. Fase Operasional: 12 bulan

    • Pengembangan Awal: 3 bulan

    • Pengembangan Lanjutan: 3 bulan

    • Skalabilitas & Optimisasi: 3 bulan

    • Penyempurnaan & Perluasan: 3 bulan

2.2 Milestone Kunci

Milestone
Target Waktu
Deliverable

Kick-off Proyek

Bulan 1, Minggu 1

Tim inti terbentuk

MVP Selesai

Bulan 3, Minggu 4

Prototipe fungsional

Beta Release

Bulan 9, Minggu 2

Platform siap uji terbatas

Peluncuran Publik

Bulan 13, Minggu 1

Sistem fully operational

Evaluasi Akhir

Bulan 15, Minggu 4

Laporan performa & rekomendasi

3. Analisis Kelayakan Waktu

3.1 Faktor Pendukung Kelayakan

  1. Pendekatan pengembangan agile memungkinkan adaptasi cepat

  2. Tim inti yang berdedikasi penuh waktu

  3. Dukungan teknologi dan infrastruktur modern

  4. Ketersediaan sumber daya konten Islam dari jaringan NU

3.2 Tantangan Potensial

  1. Kompleksitas integrasi pengetahuan Islam dengan AI

  2. Kurva pembelajaran untuk teknologi baru

  3. Potensi keterlambatan dalam digitalisasi kitab kuning

  4. Proses validasi konten yang memerlukan waktu dari ulama

3.3 Analisis Risiko Waktu

Risiko
Probabilitas
Dampak
Strategi Mitigasi

Keterlambatan perekrutan

Sedang

Tinggi

Fast-track hiring, outsourcing sementara

Scope creep

Tinggi

Sedang

Manajemen backlog ketat, prioritisasi fitur

Keterlambatan approval stakeholder

Sedang

Tinggi

Proses approval paralel, eskalasi cepat

Masalah teknis tak terduga

Sedang

Sedang

Time buffer 15%, tim respons cepat

4. Strategi Optimalisasi Waktu

  1. Implementasi metodologi Scrum dengan sprint 2 minggu

  2. Penggunaan tools manajemen proyek terintegrasi (e.g., Jira, Asana)

  3. Paralelisasi tugas non-dependen

  4. Pembentukan tim dedicated untuk digitalisasi konten

  5. Pelatihan intensif di awal proyek untuk meminimalkan learning curve

5. Analisis Skenario

5.1 Skenario Best-Case

  • Semua milestone tercapai tepat waktu

  • Peluncuran publik dimajukan ke Bulan 12

  • Waktu tersisa digunakan untuk optimalisasi dan fitur tambahan

5.2 Skenario Realistic

  • Mayoritas milestone tercapai dengan sedikit penyesuaian

  • Peluncuran publik sesuai jadwal di Bulan 13

  • Beberapa fitur non-kritis ditunda untuk pengembangan pasca-peluncuran

5.3 Skenario Worst-Case

  • Keterlambatan signifikan dalam perekrutan dan pengembangan

  • Peluncuran publik tertunda hingga Bulan 16

  • Perlu tambahan dana dan persetujuan stakeholder untuk ekstensi proyek

6. Rekomendasi

  1. Alokasikan 15% buffer waktu untuk setiap fase utama

  2. Implementasikan sistem peringatan dini untuk potensi keterlambatan

  3. Siapkan tim "SWAT" untuk menangani bottleneck dan isu kritis

  4. Lakukan review mingguan terhadap timeline dan adjust sesuai kebutuhan

  5. Prioritaskan fitur-fitur MVP dan tunda fitur non-esensial jika diperlukan

7. Kesimpulan

Berdasarkan analisis komprehensif, proyek AI Nahdlatul Ulama dinilai layak untuk diselesaikan dalam kerangka waktu 15 bulan yang direncanakan. Meskipun terdapat tantangan dan risiko, dengan implementasi strategi optimalisasi dan manajemen risiko yang tepat, timeline proyek dapat dipertahankan. Fleksibilitas dalam pendekatan pengembangan dan kesiapan untuk melakukan penyesuaian akan menjadi kunci keberhasilan dalam memenuhi tenggat waktu proyek.

8. Lampiran

  • Gantt chart detail proyek

  • Burndown chart dari sprint sebelumnya

  • Analisis velocity tim pengembangan

  • Matriks dependensi antar tim dan tugas

Last updated